Pengertian perkembangan dan pertumbuhan
Pada dasarnya perkembangan merupakan suatu pola perubahan organisme baik dalam struktur maupun fungsi yang berupa fisik dean psikis yang terjadi secara teratur dan terorganisasi dan berlangsung sepanjang hayat. Sedangkan pertumbuhan adalah suatu proses perubahan yang lebih menunjuk kepada perubahan fisik.
Dari
pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan termasuk dalam
aspek perkembangan,tapi tidak setiap perkembangan merupakan pertumbuhan.
Anak sebagai suatu totalitas
Anak adalah makhluk hidup atau organisme yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya.
Maksudnya,sebagai
suatu totalitas anak dipandang sebagai makhluk hidup (organisme) yang
utuh yaitu suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang
ada pada dirinya. Kedua aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lain,fisik tanpa psikis tidak akan jalan,begitupun sebaliknya.
Dalam kehidupan perkembangan anak,keseluruhan aspek
tersebut yaitu aspek fisik dan aspek psikis saling berkaitan satu
sama lain.
Antara
psikis dan fisik ada keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan dan saling
memberi dukungan fungsional satu sama lain. Misalnya: anak yang sedang
sakit panas bisa lain kelakuannya misalnya menjadi lebih rewel dari pada
biasanya,anak yang sedang marah bias menangis menjerit-jerit,anak yang
sedang malu bias kemerah-merahan pipinya,anak yang sedang aktiv
melakukan berbagai aktivitas fisik bisa aktif pula kegiatan mentalnya.
Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai oleh reaksi fisiknya.
Anak berbeda dengan orang dewasa bukan hanya secara fisik tapi secara keseluruhan
Anak
bukan miniatur dari orang dewasa,teapi anak adalah anak yang dalam
aspek keseluruhan memang berbeda dengan orang dewasa baik dari segi fsik
maupun dari segi pemikiran. Secara fisik,anak sedang mengalami
pertumbuhan yang pesat,sebaliknya,fisk orang dewasa sudah elatif tidak
berkembang lagi. Sedangkan dalam segi pola pikir anak didominasi oleh
pkiran yang bersifat egosentris (mengutamakan dirinya sendiri) sedagkan
orang dewasa sudah lebih mampu efikir secara empatik dan sosial.
Perkembangan sebagai proses holistik dari aspek biologis,kognitifdan psikososial
Diawali
dari kata holistik,sebenanya apa yang dimaksud dengan holistik itu
sendiri? Holistik dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan atau suatu
proses yang bersifat menyeluruh. Jika dikaitkan dengan perkembangan,maka
perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu,melainkan
melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin satu sama lain.
Secara garis besar,proses perkembangan individu dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu proses biologis,proses kognitif dan proses psikososial.
Pertama, proses biologis.
Proses-proses
biologis atau perkembangan fisik mencangkup perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuh individu seperti pertumbuhan otot,struktur
tulang,hormon,organ-organ indrawi dan sejenisnya. Kemampuan fisik
seperti perubahan dalam penglihatan,kekuatan otot termasuk juga dalam
perkembangan ini..tetapi domain perkembangai ini tidak mencangkup
perubahan fisik karena kecelakaan,sakit, atau peristiwa-peristiwa lain
yang menyebabkan perubahan itu terjadi.
Kedua,proses kognitif.
Proses
kognnitif melibatkan perubahan-perubahan dalam kemampuan dan pola
berfikir,kemahiran berbahasa,dan cara ndividu memperoleh pengetahuan
dari lingkungannya. Dalam perkembangan anak,proses kognitif dapat
direfleksikan atau diaplikasikan denagn aktifitas-aktifitas seperti:
enyatukan beberapa kata menjai satu kalimat,mnghafal sajak atau
do’a,memecahkan soal matematika,menceritakan pengalaman mereka dan lain
sebagainya.
Ketiga,proses psikososial.
Proses-proses
psikososial melbatkan perubahan-perubahan dalam aspek
perasaan,emosi,kepribadian individu dan cara-cara yang berhubungan
dengan kehidupan sosial yang bisa mencangkup keluarga,teman
sebaya,guru,tetanga,saudara,kerabat dekat dll yang masih berkaitan
dengan kehidupan sosial. Refleksi dari proses psikososial ini misalnya:
rasa percaya diri,sikap anak dalam bergaul dengan temannya,sikap anak
terhadap keluarganya,sikap anak dalam menghadapi masalah dll.
Dari
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga proses tersebut
saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya,anak yang mengalami
kelainan dalam organ penglihatan (biologis) akan mempengaruhi
perkembangan penglihatannya(kognitif) dan akhirnya juga berdampak pada
perkembangan psikososial anak tersebut juga. Misalnya ada anak yang
buta,sebut saja Tari misalnya, karena ia buta maka ia akan tertinggal
dari teman2nya dalam hal pengalaman melihat,dan akhirnya dalam diri Tari
ada suatu tekanan batin yang akan sangat berpengaruhterhadap jiwanya.
Faktor kematangan dan pengalaman dalam perkembangan anak
Kematangan erat kaitannya dengan faktor pembawaan sementara pengalaman erat kaitnnya dengan faktor lingkungan.
Kematangan
adalah urutan perubahan yang dalami individu yang terjadi secara teratr
yang ditentukan oleh rancangan genetiknya (santrok & yussen,1992).
Dalam pengertian kematangan merupakan warisan biologis organisme yang
dibawa sejak lahir. Sedangkan pengalaman adalah persitiwa-peristiwa yang
dialami individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam
artian,lingkungan sebagai suatu faktor yang dapat berpengaruh dalam
memberikan pengalaman-pengalaman kepada individu dalam kehidupannya.
Nah,pertanyaannya unsur manakah yang lebih berpengaruh terhadap perkembangan anak?
Para ahli psikologi perkembangan yang menekankan unsur
kematangan atau pembawaan mengklaim warisan biologis sebagai unsr yang
paling mempengaruhi perkembangan anak. Menurut pandangan
maturasional,pada dasarnya individu berkembang dalam cara yang terpola
secara genetik,kecuali kalau teganggu atau terhambat oleh fajtor
lingkungan yang bersifat merusak. Dimanapun seorang hidup,a akan duduk
sebelum berjalan,berjalan sebelum berbicara,tumbuh cepat pada masa bayi dan berkurang pada masa anak,mencapai puncak kekuatan fisik mada akhir remaja atu masa dewasa dan seterusnya.
Sebaliknya,kaum
enviromentalis menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan
anak. Mereka berpendapat bahwa nsur genetik individu sekedar mewariskan
potensi dasar,tapi bagaimana hal itu tumbuh dan berkembang sangat
tergantung pada lingkungan seperti faktor makanan,perawatan medis dan
pendidikan.
Koninuitas vs Diskontinuitas perkembangan
Para
ahli yang menekankan unsur kematangan menganggap perkembangan sebagai
serangkaian tahap yang berbeda.Mereka menjelaskan bahwa perkembangan itu
merupakan perkembangan komulatif yang berlangsug secara bertahap dari
masa konsepsi hingga akhir hayat. Dalam proses perkembangan itu terjadi
pengayaan, penambahan, dan pengurangan melalui interaksi individu dengan
lingkungan. Dan akhirnya terjadilah proses pengkombinasian antara
ketrampilan yang sudah ada dengan ketrampilan yang baru,menghasilkan
suatu hal yang lebih kmpleks. Misalnya dalam perkembangan bahasa,dari
mulai anak yang hanya bisa mengucapkan satu suku kata,dua kata dan
seterusnya hingga beribu-.menurut pandangan ini kata pertama yang
diuapkan oleh anak merupakan hasil akumulasi dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya,meskipun sebenarnya merupakan pengalaman baru. Sebaliknya,
para ahli perkembangan yang menekankan unsur pengalaman menjelaskan
perkembangan sebagai proses yang sinambung.mereka menganggap bahwa
perkembangan individu berlangsung melalui terjadinya perubahab-perubahan
perilaku yang relatif tiba-tiba dari suatu tahap ke tahap
lanjutnnya.dengan demikian perkembangan melibatkan perubahan-perubahan
kualitatif,bukan sekedar ombinasi-kombinasi sederhana dari
kemampuan-kemampuan atau perilaku-perilaku terdahulu.
Para
ahli teori kontinuitas meyakini bahwa perkembangan itu terjadi secara
halusdan stabil melalui penambahan atau peningkatan bertahapdalam hal
abilitas,ketrampilan,dan pengetahuan bar pada suatu langkah yang
relative sama. Sementara itu para ahli diskontinuitas beranggapan bahwa
perkembangan terjadi pada periode-periode kecepatan yang
berbeda,berganti-ganti antara periode-periode kyang hanya sedikit
perubahannya dengan periode yang tajam dan cepat perubahannya.