"Headline News PGSD UNTIRTA! ^^Pengajuan Judul Skripsi Tahap Satu dapat dikirim .Disini^^Jejaring Sosial PGSD UNTIRTA sudah diluncurkan, klik disini ^^ Rancangan P2KK oleh rektor UNTIRTA klik disini

Masa Lalu atau Masa Depan?

Mungkin, Anda pernah berpikir atau mengatakan:

“Saya tidak bisa melakukannya.”
“Saya tidak mampu.”
Pernyataan ini menggambarkan suatu kondisi Anda. Pertanyaanya, kondisi kapan? Masa lalu atau masa depan?
“Oh tidak, pernyataan ini menggambarkan kondisi saya saat ini. Saya memang tidak bisa melakukannya saat ini.”
Mari kita tanyakan lagi, mengapa tidak bisa? Mengapa Anda pikir Anda tidak bisa?


“Karena kemampuan saya sekarang sebatas ini.”
Kenapa hanya sebatas ini?
“Inilah hasil belajar dan pengalaman saya selama ini.”
Hasil belajar dan pengalaman masa lalu kan?
“Iya sich.”
Jadi kondisi Anda saat ini adalah hasil dari masa lalu. Masa lalu dimulai dari detik ini ke belakang.
Lalu bagaimana dengan masa depan? Apakah Anda tidak bisa belajar lagi?
“Ya tentu, saya bisa belajar.”
Apakah Anda bisa melakukan hal baru jika belajar?
“Mungkin.”
“Mungkin” adalah starting point yang lebih baik dibanding kata “tidak bisa”. Kata “mungkin” mengandung sebuah harapan, sebaliknya kata “tidak bisa” memupus harapan.
Dulu, ada seorang kerabat saya mengatakan
“Uang dari mana untuk membiayai anak kuliah?”
Itu dulu…
Sekarang?
Anaknya kuliah!

Dulu, ayah saya berkata kepada saya:
“Sekarang memang tidak punya uang, tetapi jika Allah mengijinkan, kamu bisa menyelesaikan kuliahmu. Kekurangan uang tidak bisa menghalangi kekuasaan Allah.”

0 komentar: